
pict from http://3.bp.blogspot.com/-B2keev3FD4E/VTTNgJ4CGII/AAAAAAAAAC0/s51KTMJnZXI/s1600/cacing.gif
Helminthiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing seperti cacing kremi, cacing pita, atau cacing gelang.
Cacing2 ini hidup bebas dan sebagai parasit di tubuh manusia.
Klasifikasi:
1. Nemathelminthes
Nematoda
berbentuk bulat, struktur sederhana
contoh:
⦁ Ascaris lumbricoides
⦁ Nector americanus
⦁ Ancylostoma duodenale
⦁ Trichuris trichiura
⦁ Strongyloides stercoralis
⦁ Enterobius vermicularis
NEMATODA
No | Nama & Habitat | Hospes | Daur Hidup | Diagnosa | Gejala Klinik | Pengobatan & Pencegahan |
1 | Ascaris lumbricoides (cacing gelang)
Habitat: usus halus |
Manusia | Telur keluar dari tinja (belum infektif) – tanah dengan suhu 21-30 C terbentuk telur infektf – tertelan manusia – menetas di usus halus – keluar larva – menembus dd usus masuk ke kapiler darah usus – terbawa aliran darah ke hati, jantung & paru2 – kapiler paru2 pecah – larva masuk ke alveoli, bronkus, trakea, laring, tertelan masuk ke esophagus – lambung – kembali ke usus halus, tumbuh dewasa | Menemukan telur dalam tinja, kadang ditemukan cacing muda/dewasa dalam tinja atau keluar dari anus/hidung anak yang sakit | Ascariasis
Menimbulkan masalah gizi yang dapat menghambat pertumbuhan anak Demam, urtikaria, kolik usus, mual & muntah, diare Migrasi larva ke paru2 > pneumonitis Jika menggumpal > menyumbat rongga usus > penyakit perut akut |
Pemberian obat selama sekali dalam 6 bulan
Pirantel pamoat, mebendazol, levamizol hidroklorida dan garam2 hidrazin Menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan |
2 | Trichuris trichiura (cacing cambuk) | Manusia | Telur keluar dari tinja (belum infektif) – tanah lembab terbentuk telur infektf – tertelan manusia – menetas di bagian proksimal usus halus – menembus villus usus halus menetap 5-10 hari – setelah dewasa cacing menancapkan diri dengan bagian anterior pada mukosa usus dan bagian posterior bebas dalam lumen usus
Pertumbuhan dalam hospes selama 3 bulan |
Penemuan telur dan cacing utuh dalam tinja
|
Trichuriasis (Trichocephaliasis)
Infeksi berat > colitis dengan darah dan lender dalam tinja Infeksi berat pada anak > anemia, sesak napas, edema, lemah jantung Bila masuk ke apendiks > apendisitis akut |
Mebendazol, Oksantel, Pirantel pamoat
Menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan |
2. Platyhelminthes
berbentuk pipih, struktur lebih kompleks, terbagi atas:
a. Cestoda (cacing pita)
contoh;
⦁ Taenia saginata- terdapat pada sapi
⦁ Taenia solium- terdapat pada babi
b. Trematoda (cacing hisap)
contoh:
Paragonimus westermani- terdapat pada daging kepiting
Klasifikasi Trematoda
Klasifikasi trematoda berdasarkan habitatnya, yaitu:
1. Trematoda hepar/hati (Liver flukes)
- Fasciola hepatica
- Clonorchis sinensis
- Opisthorcis felineus
- Opisthorcis viverrini
2. Trematoda usus (Intestinal flukes)
Usus halus:
- Fasciolopsis buski
- Echinostoma spesies
- Heterophyes heterophyes
- Metagonimus yokogawai
Usus besar
- Gastrodiscoides hominis
3. Trematoda paru (Lung flukes)
- Paragonimus westermanii
4. Trematoda darah (Lung flukes)
- Schistosoma haematobium
- Schistosoma mansoni
- Schistosoma japonicum
TREMATODA HATI
No | Nama & Habitat | Hospes | Daur Hidup | Diagnosa | Gejala Klinik | Pengobatan & Pencegahan | ||
Definitif | Perantara | |||||||
1 | 2 | |||||||
1 | Fasciola hepatica
Habitat: hati |
Manusia, kambing, rusa, kelinci, mamalia herbivora | Keong Lymnaea truncatula | Tumbuhan air, ex: selada air | M (air) – S, R, Sr (keong) – Ms (tumbuhan air) – Dewasa (manusia)
Ms/Kista -> keluar larva, menembus dinding usus, masuk rongga perut, menembus hati, dewasa di saluran empedu |
Menemukan telur dalam tinja
Pemeriksaaan cairan duodenum
|
Fascioliasis “liver root”
Sakit kepala hebat, menggigil, demam, urtikaria, sakit meluas ke bahu à tanda pertama infeksi Selanjutnya pembesaran hati, icterus, gangguan pencernaan, diare dan anemia |
Bitionol 30-50mg/kgBB
10-15 hari dibaggi 2-3 dosis Emetin, Dehidrometin, Prazikuantel Memakan sayur yang sudah dimasak, memusnahkan keong |
2 | Clornochis Sinensis
Habitat: hati |
Manusia, mamalia pemakan ikan | Keong genus Alocinma, Bulimus, Parafossarulus, Hua | Ikan | M (air) – S, R, Sr (keong) – Ms (ikan) – Dewasa (manusia)
Larva keluar dari kista dalam duodenum, bermigrasi ke saluran empedu, dewasa dalam saluran dan kantong empedu,kadang masuk ke saluran pancreas |
Menemukan cacing dalam tinja | Clonorchiasis
Infeksi ringan > tidak ada gejala Jika cacing bertambah> gangguan pencernaan, anemia,pembesaran hati, icterus ringan, edema, diare
|
Prazikuantel 25mg/kgBB 3x sehari, 2 hari
Mebendazol, Albendazol Memasak ikan sampai matang, melarang pembuangan tinja ke kolam ikan memusnahkan keong |
3 | Opisthorcis felineus
Habitat: hati, saluran empedu, duktus pankreatikus |
Manusia, Anjing, Kucing, Anjing Hutan, Babi | Keong genus Bulimus
|
Spesies ikan cyprinoid, terutama ikan chub dan tench | M (air) – S, R, Sr (keong) – Ms (ikan) – Dewasa (manusia)
Ms terekistasi di duonedeum, migrasike saluran empedu bagian distal, dewasa dalam 3-4 minggu |
Menemukan telur dalam tinja | Prazikuantel 25 mg/kgBB 3xsehari, 2 hari
Memasak ikan dan membuang tinja menurut cara sanitasi |
|
4 | Opisthorcis viverrini
Habitat: hati, saluran empedu, duktus pankreatikus |
Manusia, Anjing, Kucing, dan mamalia pemakan ikan | Keong
|
Ikan | M (air) – S, R, Sr (keong) – Ms (ikan) – Dewasa (manusia)
Ms terekistasi di duonedeum, migrasike saluran empedu bagian distal, dewasa dalam 3-4 minggu |
Menemukan telur dalam tinja | Kurang nafsu makan, perut kembung, anoreksia, kadang dema, rasa tidak enak dilambing
Selanjutnya dapat terjadi pembesatan hepar,icterus sementara, urtikaria |
Prazikuantel 25 mg/kgBB 3xsehari, 2 hari
Memasak ikan dan membuang tinja menurut cara sanitasi |
TREMATODA USUS
No | Nama & Habitat | Hospes | Daur Hidup | Diagnosa | Gejala Klinik | Pengobatan & Pencegahan | ||
Definitif | Perantara | |||||||
1 | 2 | |||||||
1 | Fasciolopsis buski
Habitat: usus halus |
Manusia, babi, anjing, | Keong genus Segementia, Hipputis, Gyraulus | Tumbuhan air, ex: enceng gondok, bambu | M (air) – S, R, Sr (keong) – Ms (tumbuhan air) – Dewasa (manusia)
|
Menemukan telur dalam tinja
Kadang cacing dewasa keluar dari badan |
Fascioliasis “liver root”
Infeksi ringan > tidak ada gejala Infeksi berat > gejala gastrointestinal spt kejang perut, diare, muntah Kadang timbul edema padamuka, urtikaria serta anemia |
Prazikuantel 25 mg/kgBB 3xsehari, 3 hari
NIklosamid 2g/hari 3 dosis Tumbuhan air dimasak sebelum dimakan, dhindari penggunaan tinja sebagai pupuk tanaman |
2 | Echinostoma spesies
– E. lindoensis – E. ilocanum – E. malayanum – E. japonicus – E. revolutum
Habitat: usus halus
|
Manusia | Keong | Keong, ikan, tumbuhan air | M (air) – S, R, Sr (keong) – Ms (keong, ikan/tumbuhan air) – Dewasa (manusia)
Cacing dewasa melekat pada mukosa usus dengan melekatkan bagian anterior |
Menemukan telur dalam tinja | Infeksi ringan > s edikit kerusakan pada mukosa usus dan iritasi
Infeksi berat > membentuk ulkus pada mukosa Kadang menimbulkan diare, udema dan anemia |
Prazikuantel & NIklosamid
Memakan siput, ikan dan tumbuhan air yang telah dimasak Meminum air matang |
3 | Heterophyes heterophyes
Habitat: usus halus |
Manusia, mamalia pemakan ikan | Keong air payau | Ikan | M (air) – S, R, Sr (keong) – Ms (ikan) – Dewasa (manusia)
|
Menemukan telur dalam tinja | Heterophyiasis
Infeksi berat > diare dan kejang perut, kadang cacing menembus mukosa usus dan melepaskan telur ke dalam peredaran darah sehingga dapat menimbulkan kelainan di organ lain spt jantung |
Prazikuantel, Niklosamid
Memakan ikan yang sudah dimasak, memusnahkan keong |
4 | Metagonimus Yokogawai
Habitat: usus halus |
Manusia, kucing, babi, burung pelikan | Keong genus Semusulcospira, thiara, hua | Ikan salem air tawar | M (air) – S, R, Sr (keong) – Ms (ikan) – Dewasa (manusia)
|
Menemukan telur dalam tinja | Metagonimiasis
Menyebabkan diare dan kejang perut (kolik) |
Prazikuantel, Niklosamid
Memakan ikan yang sudah dimasak |
5 | Gastrodiscoides hominis
Habitat: usus besar |
Manusia, babi | Keong | Tumbuhan air | M (air) – S, R, Sr (keong) – Ms (tumbuhan air) – Dewasa (manusia)
|
Menemukan telur dalam tinja | Infeksi ringan > tidak ada gejala
Infeksi berat > peradangan pada mukosa usus besar dan diare |
Prazikuantel, Niklosamid
Memakan tumbuhan air yang sudah dimasak |
TREMATODA PARU
No | Nama & Habitat | Hospes | Daur Hidup | Diagnosa | Gejala Klinik | Pengobatan & Pencegahan | ||
Definitif | Perantara | |||||||
1 | 2 | |||||||
1 | Paragonimus westermanii
Habitat: paru-paru |
Manusia, mamalia | Keong genus hua, semisulcospira, syncera, thiara | Ketam air tawar, udang batu | M (air) – S, R, Sr (keong) – Ms (ketam/udang batu) – Dewasa (manusia)
Ekistasi larva, menembus dinding lambung, menembus diafragma dan pleura, menetap di paru-paru |
Menemukan telur dalam tinja dan sputum
Tes serologi dan pemeriksaan radiologi paru |
Prazikuantel
Bitionol 30-50 mg/kg BB, dalam 2-3 dosis, 10-15 hari |
TREMATODA PEMBULUH DARAh
No | Nama & Habitat | Hospes | Daur Hidup | Diagnosa | Gejala Klinik | Pengobatan & Pencegahan | |
Definitif | Perantara | ||||||
1 | Schistosoma haematobium
Habitat: pembuluh vena dari saluran urin, usus besar, hati
|
Manusia, kera, baboon | Keong genus Bulinus, Physopsis, Biomphalaria | M (air) – S, R, Sr (keong) – Ms, Dewasa (manusia)
Serkaria menempel pada kulit hospes definitive, menembus kulit masuk ke dalam pembuluh limfe dan masuk ke dalam peredaran darah, jantung, dan dewasa di hati Cacing dewasa bermigrasi kea rah vena usus / vena kandung kecing dan mengeluarkan telur |
Menemukan telur dalam tinja dan urin
Infeksi ringan > biopsy rectum dan tes imunologi |
– Stadium invasif: timbul dermatitis serkaria pada bagian tubuh yang terkena air, berlangsung 2-3 hari
– Stadium akut: 5-10 minggu setelah infeksi, gejala oleh kelainan paru-paru dan migrasi cacing melalui sirkulasi, timbul batuk, demam, gejala asma, pembesaran limfa dan hati – Stadium menahun: cacing dewasa dan terbentuk telur 10-12 minggu setelah infeksi Pada infeksi S.japonicum dan S. mansoni: gejala kelainan GI Infeksi S. haematobium: hematuria (urin berdarah) |
Prazikuantel 20 mg/kg BB 3xsehari selama 1 hari
– mengurangi sumber infeksi dengan menemukan dan mengobati penderita – membasmi air yang mengandung serkaria |
2 | Schistosoma mansoni
Habitat: pembuluh vena dari kolon, rectum, hati
|
Manusia, kera, baboon | Keong genus Biomphalaria, Tropicorbis | ||||
3 | Schistosoma japonicum
Habitat: pembuluh vena dari usus halus, hati
|
Manusia, tikus, mencit, kucing, anjing, kuda, sapi, babi | Keong genus Oncomelania |